Awal buat roti tidak menggunakan mesin tapi saya nguli manual pakai tangan, heee. Setiap hari saya nguli 15kg. Nguli sendiri, ngopen sendiri,bungkus sendiri. Pekerjaan saya selesai jm 01. Setiap hari saya mandi jm 1.30.
Sukses akan datang kepada siapa saja yang mau bekerja keras, Pantang menyerah dan terus berusaha. Begitulah yang di lakukan ibu 3 anak ini. Beliau berjuang keras pantang menyerah apalagi mengeluh dengan keadaan. Kisah nya sangat menginspirasi semua orang di jagat online khususnya facebook.
Termasuk saya. Saya pertama kali membaca kisah perjuangan ibu ini di group masakan yang saya ikuti begitu terharu dan ingin rasanya bisa mempunyai jiwa perkerja keras seperti itu. Saya yang kadang lembek terhadap keadaan membuat saya susah maju dan susah sukses.
Sebagai bahan motivasi pribadi, saya coba menuliskannya dalam blog ini. Semoga artikel mengenai kisah ibu ini bermanfaat serta dapat menambah semangat kita dalam berusaha mencapai kesuksesan.
Berikut saya copy kan langsung kisah asli dari ibu tersebut.
Selamat membaca dan semoga menambah semangat kita semua.
Ibu single parent ini, Membangun usaha roti dari nol hingga sukses
Saya single parent dari 3 orang anak. 100% semua saya yang mengambil alih tanggung jawab sama anak2. 4 thn yang lalu kami benar2 melangkah dari titik 0.
Dalam kondosi terpuruk tetapi saya tidak ada waktu untuk meratapi kondisi kami, karna saya punya tanggung jawab besar terhadap kebutuhan 3 anak.Saya rasa saya bisa mendapatkan uang dengan cepat dengan jual makanan. Karna dirumah ada oven maka saya mencoba membuat roti, roti pilihan saya karna tidak perlu modal banyak dan tidak terlalu beresiko, bisa tahan berapa hari.Ibu2, pertama kali saya buat roti dikamar tidur karna rumah yang saya tempati tidak mempunyai dapur.
Malam tempat tidur kami, siang jadi tempat saya membuat roti.Awalnya buat 1kg, saya langsung yang muterin ke tetangga biar langsung dapat uang, karna untuk modal lagi. Dengan bertambah hari bertambah banyak juga roti yang saya buat. Saya mulai menitip diwarung2. Jam kerja saya jam 06 ngantar roti ke toko2 sampai rumah jam 10, sesampainya di rumah tidak pakai istirahat lagi tapi langsung ngadon roti.
Awal buat roti tidak menggunakan mesin tapi saya nguli manual pakai tangan, heee. Setiap hari saya nguli 15kg. Nguli sendiri, ngopen sendiri,bungkus sendiri.Pekerjaan saya selesai jm 01. Setiap hari saya mandi jm 1.30. Rutinitas ini saya jalani selama 1 thn. Thn ke 2 saya bisa beli mesin dan memperkerjakan 1 karyawan, tidak lama dari itu saya nambah lagi 1 karyawan.
Sebelum berangkat ngantar roti saya nakar resep, semuanya saya persiapkn. Yang kerja tinggal mencampurkannya saja.2 karyawan tugasnya ngadon sampai ngembentuk roti, yang manggang tetap saya.Saya pulang ngantar roti jam 11.30 jam 12 saya mulai manggang ples bungkus. Tugas saya selesai jam 21.00.Ibu2 kalau cuaca panas maupun hujan deras sekalipun saya tetap jalan terus, sb karna saya harus manggang roti.
Ini saya lakukan selama 2,5.2,5 tahun saya ngantar roti menggunakan motor pakai keranjang. Ngantar roti pakai keranjang banyak sekali dukanya, jarak yang saya tempuh 40 km. Saya melalui jalan sepi n hutan. Pecah ban ditengah hutan itu sudah biasa terjadi. Keranjang melanting dari motor, itu juga biasa terjadi.
Tetapi aku tetap maju terus, tidak pernah mundur.Lambat laun usaha saya maju terus, karyawanpun bertambah. Roti saya bawak pakai keranjang sudah tidak bisa tertampung lagi, makanya saya memutuskan membeli mobil, dari uang hasil roti.Saya akan terus maju kedepan, dengan begitu saya bisa menyerap tenaga kerja. Semoga niat yang baik akan membawa berkah untuk banyak orang. Amiiin.
sumber: https://www.facebook.com/any.farida.75 / group langsungenak